MonthOctober 2020

Apa itu NLP dan digunakan untuk apa?

Pemrograman neuro-linguistik adalah cara untuk mengubah pikiran dan perilaku seseorang untuk membantu mencapai hasil yang diinginkan bagi mereka.

Popularitas program neuro-linguistik atau NLP telah menyebar luas sejak dimulai pada tahun 1970-an. Kegunaannya termasuk pengobatan fobia dan gangguan kecemasan dan peningkatan kinerja tempat kerja atau kebahagiaan pribadi.

Artikel ini akan mengeksplorasi teori di balik NLP dan beserta bukti dari maxbet tentang apa yang mendukung praktiknya.

Apa itu NLP?

Apa itu NLP?

NLP menggunakan teknik perseptual, perilaku, dan komunikasi untuk mempermudah orang mengubah pikiran dan tindakannya.

NLP bergantung pada pemrosesan bahasa tetapi tidak boleh disamakan dengan pemrosesan bahasa alami, yang memiliki akronim yang sama.

NLP dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder, yang percaya bahwa adalah mungkin untuk mengidentifikasi pola pemikiran dan perilaku individu yang sukses dan untuk mengajarkannya kepada orang lain.

Meskipun kurangnya bukti empiris untuk mendukungnya, Bandler dan Grinder menerbitkan dua buku, The Structure of Magic I dan II , dan NLP diluncurkan. Popularitasnya sebagian disebabkan oleh keserbagunaannya dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi orang.

Bagaimana cara kerjanya?

Interpretasi yang bervariasi dari NLP membuatnya sulit untuk didefinisikan. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa orang beroperasi dengan “peta” internal dunia yang mereka pelajari melalui pengalaman indrawi.

NLP mencoba mendeteksi dan memodifikasi bias atau batasan yang tidak disadari dari peta dunia seseorang.

NLP bukanlah hipnoterapi. Sebaliknya, ini beroperasi melalui penggunaan bahasa secara sadar untuk membawa perubahan dalam pikiran dan perilaku seseorang.

Misalnya, fitur utama NLP adalah gagasan bahwa seseorang bias terhadap satu sistem sensorik, yang dikenal sebagai sistem representasi yang disukai atau PRS.

Terapis dapat mendeteksi preferensi ini melalui bahasa. Frasa seperti “Saya mengerti maksud Anda” mungkin menandakan PRS visual. Atau “Saya mendengar maksud Anda” mungkin menandakan PRS auditori.

Seorang praktisi NLP akan mengidentifikasi PRS seseorang dan mendasarkan kerangka terapeutik mereka di sekitarnya. Kerangka kerja tersebut dapat mencakup pembangunan hubungan baik, pengumpulan informasi, dan penetapan tujuan dengan mereka.

Teknik

Teknik

NLP adalah bidang praktik yang luas. Karena itu, praktisi NLP menggunakan banyak teknik berbeda yang meliputi:

Penahan : Mengubah pengalaman sensorik menjadi pemicu untuk keadaan emosional tertentu.
Hubungan : Praktisi menyesuaikan diri dengan orang tersebut dengan menyesuaikan perilaku fisik mereka untuk meningkatkan komunikasi dan respons melalui empati.
Pola desir : Mengubah pola perilaku atau pemikiran menjadi hasil yang diinginkan, bukan hasil yang tidak diinginkan.
Disosiasi visual / kinestetik (VKD) : Mencoba menghilangkan pikiran dan perasaan negatif yang terkait dengan peristiwa masa lalu.

Contoh

NLP digunakan sebagai metode pengembangan pribadi melalui peningkatan keterampilan, seperti refleksi diri, kepercayaan diri, dan komunikasi.

Praktisi telah menerapkan NLP secara komersial untuk mencapai tujuan yang berorientasi pada pekerjaan, seperti peningkatan produktivitas atau kemajuan pekerjaan.

Secara lebih luas, ini telah diterapkan sebagai terapi untuk gangguan psikologis, termasuk fobia, depresi , gangguan kecemasan umum atau GAD, dan gangguan stres pascatrauma atau PTSD.

Apakah NLP berfungsi?

Apakah NLP berfungsi?

Menentukan efektivitas NLP menantang karena beberapa alasan.

NLP belum tunduk pada standar ketelitian ilmiah yang sama dengan terapi yang lebih mapan, seperti terapi perilaku kognitif atau CBT.

Kurangnya regulasi formal dan nilai komersial NLP berarti bahwa klaim keefektifannya dapat bersifat anekdot atau disediakan oleh penyedia NLP. Penyedia NLP akan memiliki kepentingan finansial dalam keberhasilan NLP, sehingga bukti mereka sulit digunakan.

Selain itu, penelitian ilmiah tentang NLP telah menghasilkan hasil yang beragam.

Beberapa penelitian telah menemukan manfaat yang terkait dengan NLP. Sebagai contoh, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Counseling and Psychotherapy Research menemukan pasien psikoterapi mengalami perbaikan gejala psikologis dan kualitas hidup setelah NLP dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Namun, ulasan yang diterbitkan dalam The British Journal of General Practice dari 10 studi yang tersedia tentang NLP kurang menguntungkan.

Disimpulkan hanya ada sedikit bukti keefektifan NLP dalam mengobati kondisi terkait kesehatan, termasuk gangguan kecemasan, manajemen berat badan, dan penyalahgunaan zat. Ini karena jumlah dan kualitas studi penelitian yang tersedia terbatas, daripada bukti yang menunjukkan NLP tidak berhasil.